Ada ahli yang mengatakan, di dalam bagian piramida ada disisakan jalur air, sehingga saat membangun piramida, di samping banyak tenaga kerja, juga ada sungai di tengah-tengah piramida, dan dibangun sebuah kanal melalui daya apung air, batu-batu yang diangkut ada sekitar 2,3 juta batu besar.
Sebenarnya, batu-batu itu dikirim dari tambang yang jauh. Para pekerja menggunakan bahan yang paling primitive, yaitu rakit yang dibuat dari kulit domba dan tali, digunakan untuk mengangkut batu-batu dari sungai ke dalam piramida.
Asalkan kulit domba diisi dengan udara yang cukup, maka akan menjadi alat apung yang paling mudah, juga alat yang dipakai untuk mengangkut batu-batu untuk piramida.
Tali yang digunakan untuk mengikat batu dan bulu domba berasal dari rerumputan di samping Sungai Nil.
Untuk pengolahan para pekerja tambang di dalam air, itu ketika batu-batu tersebut telah menjadi bentuk yang sama.
Setelah pengolahan selesai, kembali menggunakan kayak kanal, batu-batu dikirim ke dalam piramida.
Cara mengangkut batu di air yang dilakukan orang mesir ini benar-benar sebuah ilmu!
Selama ada air yang cukup, kita bisa menghemat banyak tenaga kerja, sehingga tekanan atmosfer secara otomatis bisa mengangkut batu.
Asalkan daya apung bisa menahan berat beban, maka bisa menggunakan daya apung untuk mengirimkan batu-batu yang berat.
4 sisi piramida, masing-masing mempunyai jalur air yang digunakan untuk mengangkut batu-batu.
Selama proyek ini, batu-batu yang diangkut dipisahkan dari rakit, agar bisa menghemat usaha dan waktu untuk mengirim batu ke tempat yang tepat.
Pembangunan piramida dengan jalur air yang semakin lama semakin tinggi, juga membuat piramida semakin tinggi, tetapi harus dibangun sesuai dengan kemiringan yang pas, yaitu 53 derajat.
Sudut 53 derajat ini sudah dihitung dengan pasti, dengan begitu air yang ada di dalam piramida juga bisa tetap terjaga dan batu—batu yang dikirim bisa berjalan dengan cepat bila jalur airnya miring, dan juga apabila piramida sudah selesai dibangun, 4 sisi juga memiliki sudut kemiringan yang sama.
Para ahli berspekulasi bahwa orang Mesir kuno harus menggunakan penggaris horizontal 53 derajat untuk memastikan perspektif batu konstruksi.
Tunggu sampai piramida selesai, hanya perlu membuka gerbang air, lalu air yang didalam piramida akan mengalir keluar!
Bukti yang kuat adalah beberapa tahun yang lalu, beberapa sarjana menemukan sisa-sisa piramida di Selat Malaka.
Sebenarnya setelah piramida, banyak bangunan kuno juga memakai metode transportasi air untuk pembangunannya, misalnya seperti Angkor Wat.
Dulu orang Yunani mengira, piramida itu dibangun oleh budah yang sangat banyak, tetapi setelah penemuan masa kini menemukan cara dibuatnya piramida oleh pekerja yang terampil, akhirnya cara ini akhirnya lolos dengan persyaratan argument tenaga kerja.
Yuk kita coba lihat videonya :
Waktu kecil, saya selalu mengira piramida itu dibuat oleh alien! Ternyata kenyataannya seperti ini, yuk di share!
0 Response to " Ternyata Begini Cara Pembangunan Piramida Mesir ! "
Posting Komentar