Apa Penyebab Sang Ibu Ini Kehilangan Sebelah Matanya?

Aku benci sekali dengan ibuku. Kenapa? Karena dia hanya mempunyai satu mata saja dan keberadaannya membuatku berada dalam posisi yang tidak enak. 
Pada suatu hari dalam acara olahraga sekolahku ketika aku berada di bangku sekolah dasar, mamaku berlari untuk mencariku. Tetapi tahukah kamu, tidak sedikit pun aku merasa terharu, aku malah merasa itu sangat aneh. Aku sangat benci melihat matanya yang hanya satu dan aku pun mengabaikannya. Dan akhirnya pada hari kedua, semua teman-temanku menertawakanku, "Hahaha, mamamu bermata satu !!"

Pada saat itu, betapa aku berharap mamaku bisa lenyap dari dunia ini seketika itu juga!
Ketika aku sampai di rumah, aku pun lantas meneriaki mamaku dengan kasar, "Mama, kenapa kamu harus kehilangan sebelah matamu? Kamu benar-benar hanya membuatku menjadi bahan tertawaan di kelas. Lebih baik kamu mati saja!" Mamaku tidak menjawabku sama sekali. Aku tahu kalau mamaku pasti merasa sedikit sakit hati, tetapi aku tidak peduli. Aku selalu mengatakan hal ini kepadanya, dan sekarang aku sudah merasa lega sekali. 
Aku pun terbangun pada tengah malam dan langsung beranjak ke dapur untuk minum segelas air. Tiba-tiba aku mendengar ada suara tangisan dan setelah aku berjalan mendekat, ternyata suara itu adalah suara mama. Tetapi karena amarahku sendiri, aku pun tidak merasa kasihan, aku langsung pergi meninggalkan setelah melihatnya seperti itu. Aku pun mulai memutuskan untuk cepat-cepat bertambah dewasa dan menjadi orang yang sukses lalu pergi meninggalkan dia disini. 
Oleh karena itu, aku pun belajar sangat keras dan rajin. Dan pada akhirnya, aku bisa meninggalkannya. Aku akhirnya sudah menikah dan mempunyai anak sekarang. Sekarang, aku adalah seorang yang sukses dan mempunyai kehidupan yang sangat bahagia. Aku sangat menyukai kehidupanku dimana mamaku tidak ada di dalamnya. 
Tiba-tiba pada suatu hari, ada seseorang yang mencariku di tengah-tengah kebahagiaanku tidak berada di samping mamaku lagi. 
"Apa? Kamu siapa?!" ,sahutku.
Bahwa sesungguhnya aku tahu orang yang berdiri di depan pintu rumahku itu adalah mama, dan dia tetap saja bermata satu. Anak perempuanku yang melihatnya langsung berlari kembali ke kamarnya.
Aku pun membentaknya, "Siapa kamu? Aku tidak mengenalmu!" dan tidak berhenti sampai disitu saja, aku masih berkata, "Berani-beraninya kamu masuk ke dalam rumahku dan mengagetkan putriku! Keluar dari sini!"  Mama yang melihat amarahku langsung berkata dengan suaranya yang pelan, "Maafkan saya, mungkin saya salah alamat." Dia pun berbalik dan meninggalkan tempat itu.
Dan akhirnya pada suatu hari, aku menerima sebuah surat undangan untuk reuni para alumni sekolahku. Setelah reuni itu selesai, aku pun pergi ke rumah yang aku tinggali bersama mamaku. Aku melihat mama sedang tergeletak di atas lantai yang dingin sambil memegang sepucuk surat untukku:
Anakku, 
Aku rasa ini adalah waktuku untuk pergi karena aku sudah hidup cukup panjang disini. Aku tidak akan pergi mencarimu lagi. Tetapi aku sangat berharap kalau kamu bisa datang mencariku sesekali. Apakah permintaanku ini sedikit keterlaluan? Ketika aku tahu kamu pergi ke acara reuni sekolah, aku sangat bahagia sekali mendengarnya. Tetapi karena demi kamu, aku mengurungkan niatku untuk mencarimu karena aku tidak ingin kamu merasa tidak nyaman
Aku hanya bermata satu dan aku tahu benar kalau ini membuatmu sangat tidak nyaman. Mama minta maaf, nak. Tetapi apakah kamu tahu, ketika kamu masih kecil, kamu kehilangan sebelah matamu karena sebuah kecelakaan. Sebagai seorang ibu, aku tidak melihatmu ditertawakan oleh orang-orang karena kamu hanya bermata satu. Aku tidak ingin kamu tumbuh seperti itu, dan karena itulah aku memberikanmu sebelah mataku.
Anakku,  kamu telah membuatku melihat dunia yang baru bahwa aku adalah orang yang egois. Aku merasa mempunyai mata satu saja sudah cukup. Tidak peduli bagaiman perlakuanmu terhadapku, aku tidak akan menangis. Seringkali ketika kamu marah kepadaku dan membentakku, aku selalu memberitahu diriku sendiri, "Semuanya ini kaulakukan karena kamu mencintaiku."
Pada saat itu, aku menyesali seluruh perbuatanku kepadanya, tetapi semuanya sudah terlambat. 

0 Response to " Apa Penyebab Sang Ibu Ini Kehilangan Sebelah Matanya? "

Posting Komentar