Awas, Uang Palsu Bikinan Jogja Sangat Mirip Asli, Begini Cara Bedakannya!


Aksi Tehgno Axel Syaputra (33) mengedarkan uang palsu (Upal) selama satu tahun ini berakhir.
Ia ditangkap polisi di Pasar Kebalen, Kota Malang, saat akan mengirimkan uang palsu sebesar Rp 39,6 Juta untuk kedelapan kali.
Informasinya, uang palsu milik warga Mlogorejo, Kecamatan Puger, Kabupeten Jember ini akan diedarkan di Kabupaten Jember.
Uang itu akan diserahkan dengan seseorang berinisial I, warga Jember dengan upah Rp 500.000 untuk pengiriman.
I sendiri merupakan teman dari Axel, yang sudah ditetapkan buron. Mereka sudah sering bertransaksi dengan alasan uang palsu hasil pengiriman Axel mudah diterima masyarakat.
Pengamatan SURYA, uang palsu milik yang terdiri pecahan Rp 100.000 ini bentuknya sangat mirip dengan yang asli.
Kemiripan itu terletak pada tekstur kertas yang kasar, nomor seri yang berlainan, gambar yang presisi, kesesuaian warna, dan memiliki hologram.
Apabila uang palsu milik Axel di teliti menggunakan lampu ultraviolet, maka tanda-tanda pengenal uang pecahan Rp 100.000 terlihat.
Kapolsek Kedungkandang, Putu Mataram memastikan 10 dari 16 tanda keaslian uang asli ada dalam uang palsu Axel.
Meski begitu, uang palsu milik pria yang bekerja serabutan ini tidak menampilkan tanda air jika diterawang tanpa lampu ultraviolet.
“Selain itu cara membedakan yang mudah adalah uang milik tersangka mudah robek, terlipat, karena terbuat dari kertas,” kata Putu di kantornya, Sabtu (14/8/2015) siang.
Cara lain membedakan uang palsu milik Axel adalah nomor seri. Menurut Putu, uang palsu milik Axel memiliki nomor seri yang sama.
Dalam penangkapan yang berlangsung pada Kamis (12/8/2015) sore, polisi mendapati uang palsu dengan seri yang sama dalam satu bendel uang pecahan Rp 100.000 dengan nominal Rp 10 juta.
“Pada bendel yang lain kami juga dapati fakta ini,” tambahnya.
Walaupun demikian, uang palsu Axel laris manis dijual. Menurut Putu, sudah ada tiga Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi sasaran penyebaran uang palsu Axel.
Ketiga kabupaten ini adalah Jember, Situbondo, dan Probolinggo. Uang yang beredar diperkirakan mencapai Rp 80 juta.
“Pelaku selalu mencari tempat-tempat terpencil, yang warganya belum tahu membedakan mana uang asli atau palsu,” jelasnya.
Upal Dari Jogja
Sementara, hasil penelusuran polisi menjelaskan bahwa Axel mendapat uang pecahan Rp 100.000 dari seorang berinisal A, yang berdomisili di Kota Yogyakarta. Mereka berhubungan via internet selama bertransaksi. Axel juga mengaku bahwa informasi uang palsu diketahuinya lewat internet.
Cara bertransaksi mereka, kata Putu, Axel menghubungi pembuat uang palsu, lalu mengirim uang sebesar Rp 2,5 juta untuk satu pecahan uang palsu Rp 10 juta dengan cara transfer ke rekening A, kemudian Axel dipandu untuk bertemu di satu tempat guna mengambil uang palsu yang ia beli.
“Tempat untuk transaksi Upal selalu berpindah tempat. Terakhir, mereka bertransaksi dan mengambil uang palsu di Terminal Bungurasih,” jelas Putu.
Transaksi terakhir Axel tersebut berlangsung pada Kamis pagi. Usai mendapata uang palsu yang diminta, Axel lalu menuju Kota Malang menggunakan bus. Ia rencananya akan menuju Jember via Terminal Arjosari.
Meski begitu, Axel mengubah rencana menuju Jember setelah sampai di Terminal Arjosari. Ia justru naik angkot, lalu turun ke Pasar Kebalen. Di sini ia ditangkap polisi. Menurut Putu, warga menginformasikan kehadiran Axel, pengedar uang palsu di Pasar Kebalen. Polisi lalu menangkap dan menyita uang palsu, ponsel, tas ransel milik Axel.
“Saat kami tangkap uang palsu yang ada di tangannya berjumlah Rp 39,6 juta,” kata Putu.
Atas perbuatan ini, Axel dijerat dengan pasal 36 Ayat 2 KUHP karena mengedarkan uang palsu. Ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.
“Kami masih mengembangkan kasus, dan mengejar pelaku lain dalam jaringan peredaran uang palsu saat ini,” tegas Putu.

0 Response to " Awas, Uang Palsu Bikinan Jogja Sangat Mirip Asli, Begini Cara Bedakannya! "

Posting Komentar