Gereja Katolik di Pusat Kota Venesia Disulap Menjadi Masjid


Selama tujuh bulan ke depan, sebuah Gereja Katolik di kawasan Cannaregio, St Mark Basilica, Venesia akan difungsikan sebagai Masjid.
Bangunan ini disulap hingga dInding ruangannya berhiaskan huruf arab, lantainya ditutupi sajadah yang menghadap ke kiblat serta tidak menghilangkan identias mosaik salib yang berada di balik mihrab.
Aapun hasil karya seniman Swiss- Islandia Christoph Buchel ini merupakan bagian dari Venice Bienalle yang akan dijadikan paviliun nasional selama Bienalle.
Buchel sendri dikenal sebagai seorang seniman progresif yang kerap kali membuat karya yang menyita perhatian publik lantaran kerap kali mengangkat tema yang memiliki pro dan kontra.
Awalnya ia cukup kesulitan memilih lokasi yang tepat untuk dijadikan masjid, hingga akhirnya pilihan jatuh ke Gereja Katolik Santa Maria della MIsericordia, yang sudah tak digunakan selama lebih dari 40 tahun.
Setelah menemukan tempat yang cocok, masalah lainnya pun datang.
Dalam pertemuannya bersama dengan tokoh Venesia, polisi dan pejabat Bienalle, Buchel diingatkan untuk tidak mengubah eksterior gereja termasuk diantaranya tidak diperbolehkan memasang lafadz 'Allahu Akbar' di pintu masuk.
Bahkan pada bulan April kemarin, proyek ini terancam gagal setelah pemimpin tokoh Venesia mengirim surat ke Pusat Seni Islandia dengan perngatan bahwa ini bisa menjadi ancaman keamanan.
Terutama setelah mereka mengaitkannya dengan isu-isu kekerasan di dunia internasional.
Para pejabat BIenalle juga memberi jarak dengan proyek tersebut.
Namun begitu, Buchel dan kurator seni Nina Magnúsdóttir tak menyerah.
Setelah mereka berkonsultasi dengan pengacara, mereka memutuskan untuk terus membangun proyek tersebut.
Hingga pada hari Rabu kemarin, proyek ini nyaris rampung.
Buchel berharap ini bisa menjadi simbol toleransi ditengah krisis Islamophobia di Eropa.
Dua hari sebelum peresmian, diharapkan masjid ini sudah bisa digunakan untuk Shalat Jumat.
Hamad Mahamed, seorang imam lokal juga sudah datang dan memimpin doa di masjid tersebut.
"Tidak masalah jika masjid berada di Gereja Katolik, ini juga bisa menunjukan bagaimana sebenarnya Islam, tidak seperti yang mereka kerap lihat di media," tandasnya.
Bagaimanapun, ini merupakan langkah berani ditengah meningkatkan islamophobia di Eropa.
Pemimpin muslim di Venesia mengatakan, bahwa ini merupakan media yang tepat untuk mengkampanyekan hal yang sebenarnya tentang Islam.
Terutama untuk mengimbangi isu yang sangat kuat mengenai pandangan barat soal islam dan kekerasan.
"Kadang-kadang anda harus memperlihatkan diri untuk menunjukan bahwa anda cinta perdamaian dan menunjukan diri untuk memperlihatkan bagaimana budaya anda pada orang-orang," jelas Mohamed Amin Al Ahdab, Presiden Komunitas Muslim Venesia, kepada New York Times,.
Keberadaan masjid ini akan melengkapi masjid agung di Marghera yang selama ini dijadikan sebagai pusat komunitas Islam di Venesia.
Umat Islam di Venesia sendiri sudah sejak lama memimpikan adanya masjid yang berada di pusat kota Venesia.
"Puluhan ribu muslim datang ke Venesia setiap bulannya, dan mereka bertanya-tanya, kenapa mereka tidak bisa menemukan masjid di kota ini," jelas Ahdab yang juga dikenal sebagai seorang arsitek kelahiran Suriah yang sudah tinggal di Venesia sejak tahun 1984 ini. (*)

0 Response to " Gereja Katolik di Pusat Kota Venesia Disulap Menjadi Masjid "

Posting Komentar