Azizah Dwi Nur Aini (5) bocah penderita leukimia, kini beristirahat dengan tenang disamping makam ibundanya Eni Winarsih.
Balita asal Dusun Gamping CIlik, Desa Tegalrejo, Kecamatan Bayat itu, dinyatakan meninggal di rumah sakit Sardjito Yogyakarta, Kamis (7/4/2016), pukul 23.30 WIB.
Duka tampak menggelayuti Wagiyono (60) kakek Azizah. Meski panas mentari melelehkan peluhnya, namun ia menyempatkan waktu untuk sekedar membalas jabat tangan para pelayat, Jumat (8/4/2016).
Sementara itu, sekitar pukul 10.15 jenazah cucunya diantarkan kerabatnya menuju pemakaman umum Gamping Gedhe, yang berjarak lebih kurang satu kilometer, dengan berjalan kaki.
Berjalan kaki, para pelayat mengantar jasad Azizah yang dibopong menggunakan selendang batik. Sekitar pukul 10.29, tubuh mungilnya menyentuh tanah pemakaman.
Tak berlangsung lama, kuburan tersebut kemudian ditimbun dengan tanah merah.
Disampingnya, tanah kuburan ibundanya pun belum kering benar. Eny Winarsih meninggal pada hari Kamis (18/2/2016). Sedangkan Aisah menyusulnya dua bulan kemudian.
Menurut tetangga, sekaligus relawan Azizah, Jaka Triwiyanan, bocah malang itu sempat dirawat di dua rumah sakit. Namun Tuhan berkata lain.
"Saat dirawat di RSUP Soeradjie Tirtonegoro, neneknya (Sumiyati-red) yang menjaganya. Namun sejak dirawat di RSUP Sardjito anggota PKK desa setempat yang bergiliran menjaganya," tuturnya, seusai pemakaman.
Dikatakannya, Azizah sempat mendapatkan perawatan di Yogyakarta selama 10 hari.
Selama hari itu, ibu-ibu PKK Desa Tegalrejo secara bergantian menjaga bocahtersebut. Sementara sang nenek pulang, dan mengurus kedua saudaranya yang masih kecil.
Selain itu, relawan dan Kades Tegalrejo Tri Wiyana, juga ikut memfasilitasi kemudahan untuk Azizah, dengan menyewakan mobil antar jemput.
"Harapannya tetap mendapat dukungan terutama untuk kakak dan adiknya yang masih kecil. Adapun selama dalam perawatan, untuk operasional anggota PKK ditanggung oleh sebuah lembaga relawan. Sedangkan untuk pembiayaan Azizah di rumah sakit ditanggung oleh asuransi negara," ungkap Jaka.
Tribun Jogja/Padhang Pranoto
Sementara Wagiyono tak dapat berkata banyak. Kepada media ia hanya membeberkan bahwa ia diberitahu akan kematiannya pada Kamis malam oleh anaknya.
"Tidak tahu dengan detail, soalnya selama di sana (rumah sakit) ditunggu oleh ibu-ibu PKK yang bersimpati terhadap cucu saya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Azizah menarik perhatian banyak simpati karena kisahnya yang menderita kanker darah, namun hanya ditemani oleh kakek dan neneknya.
Sementara itu, ayahandanya Eko Bagus telah lama pergi entah kemana. Sementara sang ibu meninggal dunia.
Pada hari penguburan, sang ayah ikut hadir. Namun demikian tidak banyak berbicara tentang kematian anaknya. (tribunjogja.com)
0 Response to " Azizah Si Bocah Malang yang Kisahnya Menyentuh Itu Akhirnya Meninggal Dunia "
Posting Komentar