Dua pemuda Belanda, Sacha Harland dan Alexander Spoor melakukan sebuah percobaan menarik. Ia membungkus Bible dengan sampul Al Qur’an dan membacakan ayat-ayat potong tangan dan sejenisnya. Karena menyangka itu ayat-ayat Al Qur’an, banyak orang yang menolaknya.
“Jika kau menolak perintahku dan membenci hukumku, kamu akan memakan daging anak laki-laki dan daging anak perempuanmu” demikian mereka membacakan ayat dalam Bible kepada orang yang ditemuinya.
Juga ayat-ayat lain seperti:
“Aku tak mengijinkan seorang perempuan untuk mengajar”
“Kamu harus memotong tangan mereka”
“Jika dua orang laki-laki tidur bersama, mereka berdua harus dibunuh”
“Aku tak mengijinkan seorang perempuan untuk mengajar”
“Kamu harus memotong tangan mereka”
“Jika dua orang laki-laki tidur bersama, mereka berdua harus dibunuh”
Lantas kedua pemuda itu minta mendapat mereka tentang ayat yang dikira dari Al Qur’an itu:
“Itu adalah hal yang bodoh” jawab seorang pria.
“Jika dibandingkan dengan Bible, bagaimana penapat Anda?”
“Mendengar ini, aku pikir Quran lebih agresif khususnya pada bagian potong tangan.”
“Yah, aku tidak tahu hal seperti itu juga ada di Al Quran” jawab seorang wanita.
“Memotong tangan manusia… maksudku, itu cara mereka, tapi..” lanjutnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Memotong tangan manusia… maksudku, itu cara mereka, tapi..” lanjutnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“Jika dibandingkan dengan Bible, bagaimana penapat Anda?”
“Dunia terus berubah, aku pikir mereka harus mulai beradaptasi dengan hari ini”
“Perempuan ingin membantu, tapi balasannya tangan mereka dipotong. Jadi..” kata seorang ibu paruh baya sambil menggeleng tanda tak setuju.
“Jika dibandingkan dengan Bible, bagaimana penapat Anda?”
“Perbedaan terbesar ada di sini, bagaimana perempuan diperlakukan”
“Bagiku, itu terdengar seperti mereka ingin mengekang dan memaksamu untuk percaya pada kepercayaan mereka” kata seorang nenek.
Jika dibandingkan dengan Bible, bagaimana penapat Anda?
“Aku pikir Bible lebih banyak hal yang positif,” jawab nenek yang sebelumnya
Ketika Sacha Harland dan Alexander Spoor dan menanyakan apakah buku kuno itu boleh disingkirkan, semua orang yang diwawancarainya menjawab iya.
Namun ketika diberitahu bahwa sesungguhnya apa yang dibacanya itu bukan Al Qur’an melainkan Bible, sambil Harland dan Spoor membuka sampul tambahan buku tersebut, orang-orang terkejut. Mereka tidak tahu jika ada isi Bible seperti itu. Bahkan salah seorang wanita menangis.
“Aku tak percaya. Ini gila.. sungguh gila” [Siyasa/Bersamadakwah]
0 Response to " Wanita Ini Menangis, Ternyata Ayat-Ayat yang Ia Tolak itu Bukan Quran Melainkan Bible "
Posting Komentar