Semakin banyak tokoh yang menyebut penemu Benua Amerika bukanlah pelaut Spanyol, Christopher Columbus, melainkan suku Arab. Tak sekadar bualan, argumen itu juga disertai dengan analisa ilmiah.
Dan yang terbaru adalah pendapat Suleiman Al-Deeb, profesor bahasa-bahasa kuno dari Universitas King Saud, Arab Saudi. Dia menyebut, para pelaut Arab tiba di Benua Amerika jauh sebelum Columbus yang baru menjejakkan kaki di sana sekitar abad ke-15.
Peneliti dari King Faisal Center for Research and Studies ini mengklaim, di Amerika telah ditemukan banyak dialek Thamud –suku di jazirah Arab–, sebelum kedatangan Columbus.
Dalam wawancara yang ditayangkan sebuah website, Al-Deeb mengaku, bersama 15 orang dari berbagai negara telah mendiskusikan intaglio atau ukiran, yang ditemukan di pangkalan militer Colorado.
Menurut dia, teks yang ditemukan itu mirip dengan bahasa Arab Thamud yang juga banyak ditemukan di Semenanjung Arab.
Al-Deeb mengatakan, ukiran yang ditemukan itu berasal dari abad ke-10 dan mengindikasikan masa emigrasi. Tak ada kesulitan saat membaca teks Thamud yang dikirim dari Amerika kepadanya itu.
Aada pecahan batu di Semenanjung Arab, khususnya di Arab Saudi, yang diukir lebih dari tiga ribu tahun silam. Menurut dia, ukiran pada fragmen batuan itu dalam bentuk karya seni yang merekam kehidupan, agama, makanan, dan minuman mereka, pada zaman itu.
Pendapat serupa sebelumnya juga diungkapkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang menyebut pelaut Muslim menemukan 'Dunia Baru' itu hampir tiga abad sebelum Columbus datang.
Selama ini memang diyakini, Columbus menemukan Amerika pada 1492. Dia memimpin ekspedisi trans-maritim Spanyol yang kemudian mengklaim sebagai penemu Amerika.
Menurut Anda? Wallahu a’lam.
(Ism, Sumber: Arab News)
0 Response to " Bukti Baru Penemu Amerika Bukan Columbus, Tapi Seorang Muslim "
Posting Komentar