Geli! Sebuah Cafe Sajikan Hidangan di Atas Jamban. Yakin Kamu Masih Bisa Makan?

Memang semakin hari semakin banyak saja inspirasi dan ide unik untuk membuat cafe. Kali ini, sebuah cafe di Semarang tengah menjadi sorotan. Sebab, gambar mencengangkan dari cafe tersebut telah dibagikan oleh fanpage Kick Andy Show dan langsung menggemparkan netizen. Ada apa gerangan?
Terlihat dalam foto tersebut, banyak orang yang bisa menikmati makanan di tempat makan “nyentrik” itu. Tapi, dari komentar-komentar di bawah postingan foto itu juga banyak netizen yang langsung merinding. Hmm, kalau kamu pemberani, lanjutin bacanya deh! Hipwee Travel kasih informasi spesial buat kamu semua!

Cafe ini jelas sangat luar biasa. Gimana enggak, kamu dituntut untuk makan di atas jamban yang biasanya digunakan untuk membuang hajat. Iyuuuuh!


silahkan dimakan, selamat menikmati via facebook.com
Para netizen bilang, cafe ini uniknya keterlaluan, nggak kira-kira. Sajian dihidangkan di atas jamban, jelas di luar kebiasaan manusia normal kebanyakan. Tak hanya seluruh makanannya yang ditempatkan di atas jamban, tempat duduk di cafe itu pun dibuat mirip closet duduk. Dalam foto yang beredar di fanpage Kick Andy Show terlihat cafe itu ramai dikunjungi pengunjung. Bahkan, beberapa foto juga memperlihatkan pengunjung tengah asik mengambil beragam hidangan dari “jamban.” Mereka sama sekali tak memperlihatkan raut muka jijik, justru senyum yang mengembang di wajah-wajah itu.
Eh ternyata ada maksud mulia di balik Cafe Jamban ini. Mau tau?

Cafe yang digagas oleh dr Budi Laksono ini telah dibagikan oleh 10.355 akun facebook dan dikomentari lebih dari 5000 akun facebook. Kebanyakan sih mereka berkomentar negatif

semuanya kok dinegatifin via facebook.com
Kebanyakan para netizen berujar jika tak akan pernah mau memakan makanan dari tempat buang hajat tersebut. Berikut beberapa komentar-komentar mereka :
“Amazing dan kreatif sekali ya, saluutt.. ini dokter lohh yg nyiptain. Mungkin dokter ini sudah kelewat pinter atau mungkin otaknya sedikit geser jadi tidak bisa mencerna mana yg baik dan mana yg buruk.” (Septian Abimanyu)
“Udah kebayang duluan seperti wc mampet, ga manusiawi kalau menurut saya. Itu tempat buang hajat bukan tempat makanan. Kalau anak balita diajak makan di situ dan ketika pulang ke rumah melihat tempat yang sama di toilet apa yang terjadi?” (Fifit Khansa)
“Sebelum makan, saya muntah duluan…” (Ita Zhulian)
Kalau menurutmu, gimana?

Lalu, siapakah Dr Budi Laksono? Jangan nge-judge tanpa cari info dulu, dia juga punya misi mulia terkait ide ‘nyeleneh’nya ini lho~

ini dia pak dokter Budi Laksono via facebook.com
Dilansir dari budihusada.org, dokter asal Semarang ini merupakan pendiri Yayasan Wahana Bhakti Sejahtera yang programnya 1500, 500, hingga 1 juta jamban untuk masyarakat. Dalam kata pengantar websitenya, Yayasan tersebut pada tahun 2011 lalu telah memasuki tahun ke-20 pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.
Dokter Budi memang tengah berupaya memutus mata rantai beragam penyakit melalui program jambanisasi. Pria kelahiran Semarang, 6 Maret 1964 silam itu tak hanya dikenal di kalangan akademisi dan pemerintah saja, melainkan juga masyarakat di dusun-dusun kota Semarang dan sekitarnya. Sebab, bapak empat anak itu gencar mengampanyekan program jambanisasi keluarga di kabupaten kota di Jawa Tengah sejak 1997.

Penyakit-penyakit apa aja sih yang ada hubungannya dengan jamban? Ah yaudah sini, belajar dikit-dikit dulu…

jambanisasi via facebook.com
Jadi gini, diawali sejak dokter Budi bertugas di Puskesmas Kedungwuni 2, Kabupaten Pekalongan. Saat itu, dia heran karena masyarakat setempat banyak yang mengalami gangguan saluran pencernaan, seperti diare, desentri, tifus, gangguan saluran usus, dan hepatitis A. Padahal, penyakit-penyakit itu merupakan salah satu penyebab utama kematian.
“Setelah saya telusuri, ternyata hanya 9,1 persen keluarga yang memiliki jamban. Alasan mereka, faktor ekonomi karena tidak mampu, tidak memiliki lahan, dan biayanya mahal.”
(kata dokter Budi, dilansir dari tribunnews.com)
Karena sebagian masyarakat menganggap, keluarga yang memiliki jamban hanyalah orang mampu saja, kemudian dokter Budi pun tergerak untuk memasyarakarkan jamban.

Mungkin di Indonesia cafe jamban ini memang yang pertama. Tapi dalam dunia kuliner dunia, di Taipei sudah lebih dulu ada

ini di Taipei via images.blog.reservasi.com
Di Taipei, Taiwan, sudah lebih dulu mendunia sebuah modern toilet cafe. Bukan hanya wadah dan interior cafenya saja yang bertemakan modern toilet, namun juga kulinernya sengaja dibentuk seperti kotoran. Entah bagaimana rasanya.
Namun bedanya, konsep modern toilet menggunakan kloset duduk, bukan jongkok seperti cafe jamban. Kloset jongkok memang lebih populer digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Sedangkan kloset duduk pun sudah tersedia di berbagai fasilitas umum seperti mall.

Terlepas dari konsep tak lazim yang diusung cafe jamban ini, yaudah sih jangan nyinyir. Kalau nggak berkenan yaudah nggak usah mampir. Sesederhana itu kan?

terserah mau join makan dimari apa enggak via facebook.com
Makanan dan minuman seperti bakso dan es buah disuguhkan langsung di atas wadah berbentuk kloset. Tak hanya bentuknya saja yang menyerupai bentuk kloset, tapi juga ukurannya serupa dengan ukuran sebenarnya. Kalau orang-orang dalam foto terlihat tengah asik menyendokkan makanan dari kloset dan lantas melahapnya tanpa ada sedikitpun raut wajah ragu, yaudah kamu nggak usah complain.
Kalau hanya dengan melihat foto saja kamu sudah merasa mual dan ingin muntah, yaudah nggak usah dilanjutin bacanya. Dan nggak usah datang kesana. Nggak susah kan?

0 Response to " Geli! Sebuah Cafe Sajikan Hidangan di Atas Jamban. Yakin Kamu Masih Bisa Makan? "

Posting Komentar