Hubungan Indonesia dan Malaysia selalu mengalami fase pasang surut. Kadang mesra, tapi sering juga memanas. Tak dipungkiri, keduanya terkadang saling bersaing dalam segala hal.
Termasuk siapa lebih dulu bisa terbang ke luar angkasa. Dalam hal ini Indonesia kalah dengan negeri Jiran. Mereka sudah lebih dulu mengirim astronotnya, Sheikh Muszaphar Shukor pergi ke antariksa pada 10 Oktober 2007.
Meski menjadi orang Malaysia pertama yang terbang ke luar angkasa. Muszaphar rupanya menganggap Indonesia sebagai Tanah Air kedua baginya.
Hal itu dilontarkan Muszaphar saat mengujungi Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Desember 2007. Dia mengaku masih memiliki darah keturunan Minangkabau. "Nenek dari bapak saya lahir di Minangkabau. Jadi, saya sangat nyaman di sini," kata dia.
Pria berwajah tampan yang aslinya berprofesi sebagai dokter ortopedi itu memang dikenal ramah dan bersahabat.
Awal mula tertarik dunia astronomi, Muszaphar kecil saat berusia 10 tahun sangat terinspirasi angkasawan Yuri Gagarin. Dengan menekuni bidang sains, Muszaphar terus memelihara asa agar suatu waktu bisa menjadi angkasawan.
Harapan itu akhirnya terkabul juga. Lewat situs resmi Badan Antariksa Rusia, negeri Beruang Merah itu membuka pendaftaran bagi masyarakat Malaysia menjadi angkasawan --kerjasama ini dilakukan setelah Malaysia membeli banyak pesawat Rusia, Sukhoi Su-30.
Nantinya, angkasawan itu ditugasi melakukan eksperimen dari sel kanker dan protein yang dibawanya dari bumi.
Ternyata yang berminat menjadi angkasawan pertama Malaysia membeludak, mencapai 11.425 calon. Melalui berbagai seleksi teknis dan psikologis ketat, akhirnya Muszaphar terpilih bersama salah satu calon angkasawan lain, Faiz Khaleed.
Sejak pertengahan 2006, Muszaphar dan Faiz harus mengikuti latihan di Pusat Antariksa Yuri Gagarin, Kota Star, Moskow, selama 18 bulan. Berbagai latihan, mulai adaptasi dinginnya udara Rusia hingga penempaan mental, dijalani keduanya.
Tapi menjelang misi itu dilakukan, pemerintah Malaysia hanya mendapatkan jatah satu orang saja. Karena selama masa latihan setahun Malaysia menerapkan sistem poin akumulatif.
Akhirnya pada 24 September 2007, Perdana Menteri Malaysia saat itu, Abdullah Ahmad Badawi menyatakan Muszaphar sebagai angkasawan pertama Malaysia, mengalahkan Faiz. Muszaphar pun pergi ke luar angkasa menumpang pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz TMA-11.
Tetap Ibadah
Perjalanan dia ke luar angkasa selama enam hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) bertepatan dengan Bulan Ramadan.
Sebagai muslim yang taat, pria yang kini telah memiliki dua anak itu tetap ingin menjalankan ibadah. "Saya sudah bertekad berpuasa dan salat lima waktu selama di angkasa semesta," ujar pria kelahiran 27 Juli 1972.
Saat pertama melihat bumi dan sejumlah benda langit di angkasa, dia merasakan betapa kecil dirinya di hadapan Tuhan.
Ketika menjalankan puasa, Muszaphar mengaku tak pernah bolong. Menu sahur setiap hari hanya terdiri atas sayur-sayuran dan daging yang telah dibekukan dari bumi. Untuk salat, dia hanya bertayamum lewat media dinding-dinding tembok ISS, salatnya tetap menghadap Mekah.
Bahkan Shukor mengaku berjumpa dengan keajaiban. "Setiap orang yang berkesempatan ke luar angkasa akan merasakan sebuah keajaiban. Selama perjalananku yang bertepatan dengan Ramadan, aku seperti mendengar suara azan di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata dia dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency (AA).
"Anda mungkin tak akan terkejut jika mendapat pengalaman seperti saya ketika berada di luar angkasa, saat Anda merasa begitu dekat dengan Allah di setiap detiknya."
0 Response to " Astronot Muslim Keturunan Minang Terbang ke Luar Angkasa "
Posting Komentar