Bocah di Kayu Bulat, Deritanya Sungguh Mengiris Hati


Sebagian besar orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun terkadang karena kondisi ekonomi dan sosial, tak semua orang tua bisa memberikan hidup yang layak untuk buah hati mereka. Meski begitu, orang tua pastilah akan mengusahakan segala sesuatunya di tengah keterbatasan yang ada.

Xiao Shengli, bocah berusia 11 tahun berbeda dari anak-anak kebanyakan. Dilansir daridailymail.co.uk, sehari-hari ia menghabiskan waktunya di sebuah kayu meja bulat dengan luas 1 meter persegi. Ia tak bisa berjalan, berbicara, atau makan sendiri karena penyakit yang dideritanya, cerebral palsy. Setelah ia lahir, keluarga langsung membawanya pulang ke rumah di desa kecil di provinsi Jiangxi, Cina. Kondisi ekonomi yang sulit membuat keluarga tak bisa memberikan perawatan medis yang dibutuhkan Shengli.

Tak punya pilihan lain, pihak keluarga memberikan kayu meja bulat sebagai tempat Shengli berbaring. Meski terkesan tak berperikemanusiaan, tapi cara ini dianggap lebih baik. Ayah Shengli harus bekerja sementara ia juga masih harus merawat ibunya yang sudah renta. Sementara ibu Shengli, dalam keadaan yang serba sulit, masih berupaya sebaik mungkin untuk merawat putranya tersebut.

Foto: copyright dailymail.co.ukFoto: copyright dailymail.co.uk

Keluarga Shengli ini juga bergantung pada subsidi pemerintah dan hasil penjualan sayur serta kayu bakar. Selama setahun, penghasilan mereka sekitar 4000 yuan atau sekitar 8,5 juta rupiah. Sebagian besar kebutuhan dasar Shengli dipenuhi oleh sang ibu mulai dari mandi hingga buang air, termasuk menyuapinya. 

Shengli juga masih memiliki tiga adik perempuan. Ketiganya dalam keadaan sehat dan ikut membantu merawat rumah dan Shengli. Adiknya yang berusia delapan tahun, Xiao Qingxiu baru saja masuk sekolah dan tetap diserahi tanggung jawab menanak nasi dan membantu memandikan sang kakak.

Foto: copyright dailymail.co.ukFoto: copyright dailymail.co.uk

Penyakit cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan abnormal atau kerusakan pada bagian-bagian otak yang berfungsi mengontrol gerakan, keseimbangan, dan postur. Tak ada obat untuk penyakit ini. Namun dengan perawatan yang tepat, mulai dari pemberian obat-obatan dan operasi, sejumlah anak bisa memiliki kehidupan yang lebih baik. 

Menurut data tahun 2014 oleh American Public Health Association, ada enam juta anak yang menderita cerebral palsy di Cina, sekitar 70 persen di antaranya tinggal di daerah terpencil dan miskin dengan akses perawatan serta rehabilitasi yang terbatas. Selain itu, orang tua dari anak penderita cerebral palsy masih sering mendapat stigma negatif. Masih ada anggapan kalau orang tua yang punya anak penderita cerebral palsy adalah orang tua yang mempermalukan keluarganya sendiri.

Kita doakan semoga Shengli bisa segera mendapat perawatan yang lebih baik, ya Ladies. Begitu pula dengan anak-anak lain di dunia ini.

0 Response to " Bocah di Kayu Bulat, Deritanya Sungguh Mengiris Hati "

Posting Komentar