Minat dunia terhadap kajian Islam di Indonesia ternyata sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan kerjasama pendidikan yang ditujukan bagi akademisi kajian Islam dan para penghapal (hafiz) Alquran.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Indonesia memiliki potensi besar menjadi kiblat kajian Islam. Hal ini mengingat banyaknya perguruan tinggi Islam yang mencapai 686 perguruan tinggi.
"Bandingkan dengan Mesir misalnya, mereka bahkan jumlah Perguruan Tinggi (PT)-nya kurang dari 60 PT, atau Saudi Arabia yang hanya mempunyai 60-70 PT. Atau bandingkan dengan Australia yang hanya mempunyai 50-an PT. Tidak sepadan dengan Malaysia yang hanya mempunyai 14 PTN dan 21 PTS. Lihatlah, bandingkanlah, betapa luar biasanya kita,” ujar Lukman dikutip dari laman resmi Kemenag.go.id, Selasa, 10 Maret 2015.
Lukman menerangkan hal ini menjadi potensi bagi Indonesia untuk menjadi pusat peradaban Islam dunia. Bahkan, katanya, saat ini Indonesia menjadi rujukan bagi negara-negara tetangga dalam melihat bagaimana Islam yang sebenarnya.
"Banyak kalangan melihat, melihat Islam, itu melihat Indonesia. Dan hal ini sekaligus membawa konsekuensi serius bagi Bangsa ini untuk menata diri. Dan untuk itulah, program ini dilaksanakan," katanya.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin mengatakan pemerintah telah memberi perhatian serius terhadap pengembangan kajian Islam. Hal itu dilakukan dengan membentuk program 5.000 doktor dan 10.000 santri hafiz Alquran untuk belajar di luar negeri.
"Program ini mendapat sambutan internasional. Banyak sekali kedutaan besar negara-negara sahabat meminta resitasi dan sebagian mengajak kerja sama, bahkan membantu agar program ini berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Amin.
Amin mengatakan sejumlah pimpinan universitas di beberapa negara telah menyatakan minat mereka dengan menawarkan kerjasama berupa beasiswa pendidikan. Tawaran itu datang dari sejumlah negara seperti Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Saudi Arabia, Turki, Belanda, Maroko.
Tawaran ini merupakan peluang untuk pengembangan kajian Islam di Indonesia. Sehingga diharapkan kajian Islam di Tanah Air dapat semakin maju.
"Insya Allah ke depan, Indonesia akan menjadi salah satu pusat peradaban Islam dan sebagai lokomotif utama, pendidikan Islam harus berubah menjadi lebih baik," katanya.
0 Response to " Indonesia 'Ekspor' 10.000 Santri Hafiz Alquran "
Posting Komentar