SEPERTI kita ketahui, waktu pelaksanaan shalat shubuh adalah sejak terbit fajar sampai hampir terbit matahari. Pada saat manusia beristirahat secara jasmaniah, semua aktivitas otot dan persendian tubuh mengalami masa pasif. Ini membantu otot-otot otonomik pada organ-organ viscera dan semua sistem saraf yang terus bekerja dapat beristirahat lebih maksimal. Begitu juga dengan otak, yang mengalami penerangan pikiran secara alamiah.
Setelah masa istirahat tersebut, ketika kita bangun pagi-pagi saat shubuh, mulai aktiflah semua otot penggerak pada tiap persendian tubuh, lebih banyak energi mengalir, dan juga terjadi peregangan pada tiap persendian terutama bagian pada sendi-sendi ruas tulang belakang. Di samping itu, ada beberapa bagian tubuh penting yang menjadi aktif pada saat kita melakukan ibadah shalat shubuh, seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem pernapasan dalam paru-paru. Ini sesuai dengan waktu pagi hari karena pada saat itu udara masih bersih. Dengan bangun pada waktu shubuh, dimulailah terapi untuk membersihkan paru-paru dari sisa-sisa oksigen yang kita hirup pada malam hari.
Penelitian mutakhir dalam ilmu medis barat juga mengungkapkan manfat kebiasaan bangun pada waktu shubuh. Ditemukan bahwa pada dini hari sekitar pukul 3.00 sampai 5.00 terjadi proses detoksin (pembuangan zat racun) di bagian paru-paru. Oleh karena itu, biasanya selama durasi waktu ini, penderita batuk akan mengalami batuk yang hebat. Ini karena proses pembersihan (detoksin) telah mencapai saluran pernapasan. Penelitian ini menegaskan bahwa penjagaan pola makan dan pengaturan aktivitas sesuai dengan waktu metabolisme tubuh sangat penting agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.
Paru-paru dan usus besar merupakan organ yang berpasangan. Usus besar merupakan pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang memiliki sifat panas. Apabila jantung memiliki panas yang berlebihan, dengan pernapasan yang dilakukan pada saat udara benar-benar bersih, kita dapat mengarahkan panas jantung ke paru-paru dan dengan demikian mendinginkan panas di dalam perut.
Paru-paru merupakan organ pertama yang merasakan perubahan cuaca. Jika paru-paru tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, akan timbul beberapa akibat, semisal masuk angin. Paru-paru memasukkan udara dari luar melalui hidung, yang bertugas mengambil oksigen. Di dalam oksigen terdapat ion-ion medan energi dari udara yang bertanggung jawab menjaga keadaan tubuh.
Di samping itu, ion-ion ini juga membangkitkan energi pelindung tubuh yang terus-menerus menjadi semacam perisai yang mengelilingi tubuh kita. Paru-paru juga mengendalikan metabolisme yang mendistribusikan cairan tubuh ke kulit. Paru-paru sangat peka terhadap perubahan-perubahan emosional, khususnya jika kita sedang bersedih atau marah, karena paru-paru merupakan bagian yang paling awal mendapat serangan penyakit di sekitarnya, maka ia disebut juga sebagai organ rawan.
Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem pernapasan pada rongga dalam paru-paru. Ini sesuai dengan waktu pagi hari karena pada saat itu udara masih bersih.
Dalam ilmu kesehatan cina, terapi paru-paru yang paling adalah pada pukul 3.00 sampai dengan pukul 5.00. hal ini disebabkan adanya unsur yang saling bersinggungan antara chi atau energi manusia dan chi atau energi alam sekitarnya. Dalam masa penyeimbangan sirkulasi energi panas (tubuh manusia) dan energi dingin (alam sekitarnya), terjadilah proses saling mengisi.
Dari keterangan di atas, jelaslah manfaat yang kita peroleh dengan selalu melaksanakan shalat shubuh pada waktu pagi hari. Dengan menghirup udara yang masih murni, ditambah melakukan wudhu dan shalat dengan gerakan yang benar, kita telah melakukan beberapa terapi yang bermanfaat untuk kesehatan:
1. Untuk mengerjakan shalat, kita harus bersuci dulu, baik dengan mandi wajib (jika kita junub) maupun wudhu. Dengan demikian, kita melakukan langkah-langakah higienis yang membersihkan badan kita baik dari bekas-bekas jimak maupun ihtilam (mimpi basah), juga kotoran-kotoran yang sering dikeluarkan tubuh tanpa sadar saat tidur, seperti mazi, keringat, ingus, kotoran mata.
2. Dengan membasuh beberapa anggota tubuh dengan air, kita menstimulasi pori-pori sekaligus saraf-saraf yang pada saat kita tidur, relatif tak aktif. Ini menyebabkan tubuh menjadi segar, sepenuhnya sadar, dan siap braktifitas.
3. Dengan melaksanakan gerakan-gerakan shalat, sebenarnya kita melakukan peregangan ringan. Tubuh yang kaku, terutama persendian, setelah beberapa jam sedikit bergerak, akan kembali lentuk.
4. Gerakan-gerakan shalat akan menstimulasi organ-organ untuk bekerja. Pada waktu shubuh, organ yang paling mendapat manfaat adalah paru-paru. Ini terutama disebabkan oleh sistem sirkulasi chi dan udara yang masih bersih. []
0 Response to " Masya Allah, Sholat Shubuh sebagai Terapi Paru-paru "
Posting Komentar