Perjalanan Mengharukan Wanita Jerman Peluk Islam


Huda, nama wanita itu sedang mencari pegangan hidup. Tapi ia tidak bisa menemukannya selama bertahun-tahun.

Dia merasa di tempat asing bersama teman-teman dan suaminya. Pesta dan minum-minum saat akhir pekan jadi ritual rutinnya. Namun dibalik itu semua, Huda senantiasa bertanya dalam hati mengapa selalu seperti ini.

Tahun-tahun itu adalah masa sulit bagian. Seketika dunia telah berubah. Ia sering berpergian dan tak terasa usinya menginjak 30 tahun. Huda merasa sudah saatnya mencari pekerjaan.

Harapan tak sesuai kenyataan. Huda tak kunjung mendapat pekerjaan setelah terus mencari-cari lowongan. Terbesit dalam pikirnya, "Oh ini saatnya liburan dan aku akan pergi ke Dubai."
Dua minggu di negara kaya minyak itu, Huda mendapat pekerjaan. Kala itu akhir 2011. Kedua orangtuanya di Jerman sempat khawatir karena Amerika Serikat diserang aksi teroris, yang kala itu dikabarkan diotaki muslim, dua bulan sebelumnya. 

Selama ini Huda memang dibesarkan dengan seorang muslim. Namun pengalaman itu tak diperolehnya sedari kecil. Kakaknya lelakinya menikah dengan seorang wanita muslim asal Turki dan dia pun ikut agama istrinya itu.

Sebagai adik, ia mendukung keputusan kakak dengan melindunginya dari amarah orangtua. Huda sering menemani kakak ke Islamic Center di Jerman.

Di sana, ia dan sang kakak menghadiri pelajaran tentang Islam. Saat itu Huda membaca-baca buku namun ia tidak tertarik untuk menjadi muslim.

Posisi kini berubah, Huda tinggal di negara muslim. Dia mengalami hal yang berbeda. Persinggungannya selama ini dengan warga muslim membuat alam pikirannya terbuka. Ternyata muslim memiliki perangai baik dan menghormatinya.

Saat tiba di Dubai, Huda datang bersama suaminya. Sebenarnya pernikahannya sudah mulai goyah. Namun sang sumai bersikeras tidak mau berpisah darinya.

Keesokan paginya, hati Huda sudah bulat memutuskan menjadi muslim. Ia pergi ke rumah wanita Jerman lainnya yang telah menjadi muslim selama tujuh tahun. Tepat pada 25 Juni 2009, Huda telah menjadi mualaf.

Usai mengucapkan syahadat, ia pulang dan menemui suaminya. Dan ternyata, tanpa diduga, sang suami tiba-tiba telah menyiapkan koper dan memutuskan pergi dari rumah.
Setelah menjadi muslim, tantangan justru semakin besar. Semua teman-teman yang dahulu akrab, kini menjadi musuh.

Namun Huda menyadari semua kesulitan yang dihadapi justru membuatnya semakin rajin belajar tentang Islam. "Aku sudah bersumpah tak akan melepaskan Islam dari genggamanku," kata Huda dikutip dari laman OnIslam.net, Kamis 5 Maret 2015.

Enam bulan sebelum mengucapkan syahadat, Huda mulai sering memakai Abaya dan kini ia berhijab.

0 Response to " Perjalanan Mengharukan Wanita Jerman Peluk Islam "

Posting Komentar