Cerita miris para pencari suaka Timur Tengah yang ingin hidup damai di dataran Eropa akhir-akhir ini menggetirkan.
Terbaru, para pencari suaka terlibat bentrok dengan polisi anti huru hara di perbatasan Hungaria dan Serbia.
Bentrok pecah karena pemerintah Hungaria menutup akses masuk di perbatasan dengan Serbia bagi ratusan pengungsi.
Tak terima dengan keputusan itu, para pencari suaka menggelar aksi protes. Sayangnya, aksi tersebut berbuntut kekerasan.
Polisi anti huru hara melepaskan gas air mata dan meriam air demi membubarkan unjuk rasa pencari suaka.
Kejadian itu pun diabadikan para fotografer dalam beragam foto. Salah satunya adalah seorang ayah wajah terluka memeluk erat anaknya demi melarikan diri dari konflik.
(Foto: Sergey Ponomarev/New York Times)
Ada juga foto dua anak muda mencoba melindungi wajah mereka dari debu dan sisa-sisa gas air mata, hanya menggunakan sapu tangan dan syal.
Dua bocah menutupi wajahnya dengan syal dan kertas tisu dampak dari gas air mata polisi anti hura hara Hunggaria (foto: Artur Widak/NurPhoto)
Amir Hassan, pencari suaka mengatakan, ia melarikan diri dari perang dan kekerasan yang terjadi di Irak.
"Kami tidak mengharapkan kebrutalan tersebut dan perlakuan tidak manusiawi di Eropa," ujarnya dilansir dari Metro.co.uk, Jumat (18/9/2015)
Terkait aksi kekerasan itu, pemerintah Hungaria mengklaim, pengungsi, yang melarikan diri negara yang dilanda perang coba menerobos pagar pembatas. Sampai akhirnya, betrokan tak bisa dihindari.
Malangnya lagi, pejabat PBB mengaku tidak ada bukti kuat menyangkut insiden di perbatasan Hungaria dan Serbia. (*)
kasihan gan T_T
BalasHapus_____________
Berbagai Informasi Menarik