Enam Cara Kepribadian Memengaruhi Tidur Anda


Apakah Anda orang yang mudah bangun pagi? Anda orang yang perfeksionis? Ekstrovert? Ternyata apapun kepribadian Anda tak hanya akan menjelaskan bagaimana Anda akan berinteraksi dengan dunia saat Anda terjaga saja.
 
Tapi juga saat akan menjelaskan bagaimana pola kebiasaan tidur Anda. Meski tak terlalu kentara hal ini ternyata cukup besar pengaruhnya pada bagaimana Anda akan tidur. Berikut beberapa hal dari kepribadian yang dihubungkan dengan pola tidur seperti disarikan dari Huffington Post.


Faktor genetik menentukan pola tidur Anda
Ada orang yang dipaksa bagaimanapun caranya tak bisa dengan mudah terjaga di pagi hari. Ada pula orang yang bisa bertahan di tempat tidur begitu matahari hampir terbit, dia akan langsung bergerak bangun. 

Perbedaan antara dua jenis manusia ini disebut dengan chronotype. Chronotype sudah ada di dalam darah Anda, diturunkan dari orang tua Anda dan jadi semacam jam internal dalam tubuh Anda. 

“Chronotype merefleksikan perbedaan individu dalam ritme sirkadian dan bisa juga dipengaruhi oleh usia,” kata Natalie Dautovich, peneliti dari National Sleep Foundation, kepada Huffington Post. “Sebagai contoh, remaja lebih suka terjaga di malam hari dibanding orang yang lebih dewasa.”


Orang yang biasa bangun pagi biasanya lebih bahagia
Orang tua kita dulu suka mengatakan ‘jangan bangun siang-siang, nanti rezeki keburu dipatuk ayam’. Tentu saja maksudnya bukan mendorong kita untuk berebut makanan dengan ayam. Tapi ternyata berdasarkan penelitian orang yang gemar bangun pagi ternyata cenderung lebih sehat dibanding yang tidak. 

Orang yang gemar bangun pagi cenderung lebih sehat, bahagia dan lebih gigih dibanding orang yang bertipe burung hantu, gemar terjaga di malam hari. 

Penelitian lain juga menyimpulkan  orang yang gemar bangun pagi biasanya beristirahat dengan lebih baik dan jarang mengalami ‘jet lag sosial’, yang terjadi ketika jam biologikal kita tidak sinkron dengan jam sosial kita yang bekerja dari jam 9.00 hingga 17.00. 


Manusia tipe A cenderung sulit untuk jatuh tertidur
Jika Anda dikenal sebagai orang yang suka berpikir dalam, dikenal tipe individu A, Anda mungkin memiliki masalah untuk melepaskan sumber stres. Terutama ketika justru saatnya untuk tidur. 

“Gairah kognitif bisa muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari yang sangat sederhana seperti aktivitas sehari-hari, bahkan dari kegiatan mengkhawatirkan berbagai hal lain,” kata Dautovic.

Bagi sebagian orang, ketidakmampuan membuat otak berhenti bekerja akan membuat mereka sulit jatuh tertidur, kata Dr. Shalino Paruthi, kepala komite pendidikan di American Academy of Sleep Medicine dan direktur Pediatric Sleep and Research Center di Saint Louis University.

“Artinya pikiran selalu berhubungan dengan tubuh untuk bisa jatuh tertidur,” kata Paruthi. Jika pikiran terus cemas dan membuat Anda terus terjaga, sebenarnya ada terapi yang bisa meringkatkan masalah ini. Sebagian besar berupa terapi perilaku kognitif, katanya. 


Tipe burung hantu yang berani ambil risiko
Orang-orang yang gemar begadang, cenderung penuh sensasi menurut penelitian tahun 2014 yang dipublikasikan di journal Personality and Individual Differences. 

Mereka juga cenderung lebih kreatif dan punya kemampuan kognitif yang lebih baik. Namun Paruthi mengatakan bahwa penelitian itu belum dikonfirmasi lebih lanjut. 

Manusia jenis burung hantu memang lebih hidup saat malam hari. Jam terjaga mereka tak perlu jadi masalah selama mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan tidur yang 7-8 jam seharian.


Orang yang ekstrovert cenderung tidur lebih baik
Dalam sebuah penelitian pendahulu yang dibuat tahun 2014, yang dipublikasikan di jurnal Health Psychology, para peneliti menemukan hubungan antara individu yang sangat ekstrovert dan kemudahan untuk tidur. 

Ini tentu saja bukan satu-satunya indikator dari istirahat malam yang baik, faktor lingkungan juga memainkan peranan peran penting, tapi penelitian tentang hubungan antara kepribadian dan tidur  “mungkin bermanfaat untuk penanganan masalah tidur yang dibuat terpersonalisasi  dan membantu pilihan pribadi untuk bidang kerja yang ingin ditekuni yang membutuhkan waktu terjaga di malam hari,” kata peneliti. 


Pribadi neurotik mungkin lebih mungkin terserang insomnia.
Mereka yang menunjukkan gejala neurotik sangat mungkin punya reaksi stres yang berujung pada masalah gangguan tidur dan insomnia, menurut penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di jurnal  Sleep Medicine Reviews.

Namun, para peneliti mencatat bahwa neurotisisme dan stres adalah perkara klinis, jadi kecemasan ini akan berhubungan dengan perilaku juga yang bisa berujung pada masalah tidur.

“Stres dipastikan bisa memengaruhi kesehatan tidur, “ kata Dautovich. “Stress bisa menghasilkan lingkaran keganasan yang mempengaruhi pola tidur, dan kurangnya waktu tidur akan membuat kita jadi lebih sulit untuk mengatasi stres.”

Related Posts :

0 Response to " Enam Cara Kepribadian Memengaruhi Tidur Anda "

Posting Komentar