Ketika Panggilan-Nya Terabaikan


KETIKA datang waktu Shubuh, malah menarik selimut untuk menutupi tubuh. Dengar panggilan malah bersikap acuh, pantaslah di kala siang hidup selalu mengeluh.
Ketika datang waktu Dhuhur, alasannya capek dan ingin sejenak tidur. Karena kelamaan mendengkur, pantaslah jika kelak tersiksa di alam kubur.
Ketika datang waktu Ashar, malah asik bermaksiat sama pacar. Sudah jelas pacaran tergolong maksiat akbar, pantaslah jika di neraka sebagai bahan bakar.
Ketika datang waktu Maghrib, malah bengong merenungi nasib. Semakin nganggur tugas malaikat Roqib, malaikat yang seharusnya dijadikan sahabat karib.
Ketika datang waktu Isya’, asik bergurau sampai terbahak-bahak. Malaikat datang dada langsung terasa sesak, dicabutlah roh cepat-cepat hingga mata melotot terbelalak.
Saat Allah memanggil, malah asik menonton tayangan komersil. Pantaslah saat sakaratul maut badan menggigil, itulah balasan dari Yang Maha Adil. []

0 Response to " Ketika Panggilan-Nya Terabaikan "

Posting Komentar