Keteguhan dan keikhlasan mencari nafkah meski usia senja itu cocok menggambarkan kehidupan kakek ini. Meski hanya berjualan kipasanyaman, kakek asal Lamongan, Jawa Timur ini setidaknya menjaga diri dari meminta-minta.
Kakek yang biasa berjualan di utara Monumen Arek Lancor Pamekasan tersebut dikenal warga sekitar dengan nama Sukarto. Usianya sekitar 80 tahun dan terlihat tak terawat ketika sedang berjualan kipas tradisional. Sosoknya lantas mencuri perhatian masyarakat, terlebih saat banyak grup komunitas di Facebook yang membagikan kisah Mbah Sukarto.
Mbah Sukarto selalu berpindah-pindah tempat berjualan, mulai dari Surabaya dan paling lama di Pulau Madura. Hidup layaknya gelandangan tersebut mau tak mau harus dijalaninya demi menyambung hidup. Meski kipas anyaman miliknya tak lagi diminati banyak orang dan tak selalu laku dalam seminggu. Namun, Mbah Sukarto mengaku betah berjualan kipas karena tak bisa melakoni pekerjaan lainnya.
Setelah hampir 50 tahun berjualan, kondisi kesehatannya memburuk. Dia ingin kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Lamongan.
"Dia sekarang lagi kesakitan pingin pulang ke kampung halamannya tapi dia tidak tahu mau menghubungi siapa karena nomor telefon keluarganya hilang," ujar Muchlis Aditya sembari mengunggah foto Mbah Sukarto, seperti dikutipbrilio.net, Rabu (31/8).
Foto Mbah Sukarto yang tidur di alam terbuka membuat banyak orang terenyuh. Akhirnya, Dinas Sosial (Dinsos) dan PMI Pamekasan yang selanjutnya berkoordinasi dengan warga lainnya membantu kepulangan Mbah Sukarto.
Bahkan menurut foto yang diunggah grup Facebook Madura, kondisi terkini Mbah Sukarto sudah membaik sehabis dirawat di Rumah Sakit Umum Slamet Martodirjo Pamekasan. Kakek yang sudah berambut putih ini selanjutnya akan diantarkan ke tempat asalnya di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan. Pihak keluarga juga sudah dihubungi dan akan bertemu di Kantor BPBD Lamongan, Jawa Timur.
(brl/red)
0 Response to " Kisah Mbah Sukarto, ajarkan kerja keras untuk menjalani hidup "
Posting Komentar