Renungan: Sakaratul Maut dan Alam Barzah


Sakartul maut dan alam barzah adalah dua hal yang harus benar-benar kita renungkan. Karena sebelum menghadapi kematian, kita akan merasakan betapa beratnya saat-saat sakaratul maut menjelang. Ruh kita akan di angkat oleh malaikat pencabut nyawa (Izrail), kabarnya rasa sakit pada saat kematian itu sangatlah luarbiasa.

Setelah kita mati, maka ruh kita akan di bawa oleh malaikat tersebut untuk menghadap Allah. Dan setelahnya, ruh kita akan di kembalikan ke alam barzah. Di alam barzah itulah kita sudah bisa mengetahui kemana kita akan berlabuh di hari kiamat nanti, apakah ke surga atau ke neraka.


Rasulullah SAW selalu mengingatkan sahabatnya perihal 5 perkara ghaib yang tidak diketahui kapan kedatangannya. Lima perkara ghaib tersebut antara lain adalah:

  • Kiamat
  • Hujan
  • Apa yang terjadi di rahim
  • Apa yang terjadi esok hari
  • Dan juga kematian

Kematian merupakan sebuah perkara ghaib yang tidak ada seorangpun yang tahu, tapi Allah memastikan ajal pasti datang dan tidak akan ada yang mampu menundanya.

Setelah mati, manusia akan memasuki alam lain yang disebut dengan alam barzah. Allah SWT berfirman:

"Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan." [QS. Al-Mu'minun ayat 100]

Lalu, apa yang dimaksud dengan alam barzah itu? alam barzah adalah alam yang membatasi antara alam dunia dan alam akhirat. Alam barzah juga merupakan tempat singgahnya jazad makhluk hingga ia dibangkitkan nanti di hari kiamat.

Secara harfiah, barzah berarti jarak waktu atau penghalang. Seperti firman Allah pada surat Al-Mu;minun ayat 100 di atas tadi,

"Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan." [QS. Al-Mu'minun ayat 100]

Di alam barzah ini, manusia akan bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir. Sebagian ulama berpendapat bahwa jika yang meninggal adalah orang mukmin, maka yang datang adalah malaikat Mubasyar dan Basyir.

Di alam barzah ini manusia sudah mengetahui nasibnya nanti di hari akhir, apakah ia akan menjadi penghuni surga atau neraka. Jika ia merupakan penghuni surga, maka pintu surga sudah di buka untuknya. Dan hawa surga akan dirasakannya setiap pagi dan sore.

Dan sebaliknya, jika ia adalah penghuni neraka maka pintu neraka sudah dibuka lebar untuknya. Dan hawa panas neraka akan selalu dirasakannya setiap pagi dan sore.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, seorang mukmin yang wafat akan disambut ceria oleh malaikat yang membawa kain kafan dari surga. Kemudian datanglah malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jazadnya.

Kemudian disambut ceria oleh malaikat, di tempatkan di kain kafan tersebut kemudian diangkat ke langit. Penduduk langit dari golongan malaikat menyambutnya sampai di langit terakhir dan bertemu Allah dan Allah memerintahkan malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya di dalam kitab Illiyyin. Dan dikembalikan ruhnya ke alam barzah.

Setelah dikembalikan ke alam barzah, akan datang malaikat Munkar dan Nakir yang akan bertanya kepada orang tersebut. Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya:

  • Siapa Tuhan mu?
  • Apa Agama mu?
  • Siapa Nabi mu?
  • Apa Kitab mu?

Bagi orang-orang yang beriman, maka tidak akan kesulitan dalam menjawab pertanyaan malaikat ini. Kemudian ia akan mendapatkan kenikmatan di alam kubur hingga hari kiamat nanti. Si mayit juga akan mendapatkan teman yang baik, dengan wajah yang baik dan aroma yang baik. Keadaan ini sangatlah berbeda dengan orang yang tidak beriman. Ia akan merasakan pedihnya siksa kubur.

Sebelum menghadapi alam barzah, manusia akan lebih dulu menghadapi kematian. Dan saat nyawa berpisah dengan raga, maka inilah detik-detik yang sangat menegangkan dan menyakitkan. Inilah peristiwa yang disebut sakaratul maut.

Datangnya sakaratul maut adalah sesuatu yang pasti terjadi. Allah berfirman:

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?", dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau." [QS. Al-Qiyamah ayat 26-30]

kematian adalah kengerian yang sangat luarbiasa bagi orang-orang yang beriman, kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting dan panasnya air mendidih di bejana.

Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan pengalamannya itu, niscaya tidak akan ada penduduk dunia yang nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya.

Sebelum ajal menjeput rasulullah SAW, malaikat Jibril didampingi malaikat Izrail datang menemui rasulullah dan meminta izin kepadanya. Sebagai pelajaran bagi umatnya, rasulullah pun merasakan pedihnya sakaratul maut.

Namun rasulullah memberikan kabar baik kepada kita bahwa jika soerang hamba mukmin jika telah berpisah dengan dunia dan menyongsong akhirat maka malaikat akan mendatanginya dari langit dengan wajah yang putih.

Rona wajah mereka laksana sinar matahari, mereka membawa kafan dari surga serta wewangian dari surga. Mereka duduk di samping orang yang sedang sakaratul itu sejauh mata memandang.

Berikutnya malaikat maut hadir dan kemudian duduk di dekat kepalanya, kemudian malaikat maut berkata "wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya", kemudian ruhnya keluar bagaikan cucuran air yang mengalir dari kantung air.

Saat ruhnya keluar, maka para malaikat tadi tidak membiarkan ruh orang mukmin tersebut ditangan malaikat maut walaupun sejenak saja. Kemudian diletakkan di kain kafan dari surga dan kemudian terciumlah bau wangi yang wanginya tidak ada di dunia. Dan inilah sakaratul maut yang dialami oleh orang-orang yang istiqamah terhadam iman dan amal salehnya.

Dalam catatan sejarah, terdapat banyak sekali kisah sakaratul maut yang di alami oleh orang-orang soleh. Imam Al-Ghazali sebelum wafat sempat menunaikan shalat terlebih dahulu.

Saat sedang posisi tidur dengan kedua tangan di dada dan menghadap ke kiblat, maka datanglah malaikat maut untuk mencabut nyawanya. Berbagai kisah lainnya juga bisa menjadi teladan bagi kita. Orang-orang soleh wafat dalam keadaan shalat, bersujud, ata berdakwah.

Amal kebaikannya terus membekas, dan sebagai hadiahnya ribuan orang datang melayat dan menghadiahinya dengan shalat jenazah. Alangkah indahnya ketika ajal telah menjemput mereka.

Tapi, kabar buruk adalah sakaratul mautnya orang-orang kafir. Mereka akan merasakan betapa beratnya siksaan yang dialami saat sakaratul maut.

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." [QS. Al-'An`ām ayat 93]

Rasulullah juga mengabarkan bahwa orang-orang kafir saat sakaratul maut maka datanglah malaikat-malaikat yang kasar dan buruk rupanya. Mereka duduk sejauh mata memandang, kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya.

Kemudian malaikat maut berkata: "Wahai jiwa yang keji, keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya!", maka malaikat maut mencabut nyawanya dengan sangat kasar.

Setelah jenazah berada di alam barzah, siksa kubur menanti orang-orang yang zalim. Dalam berbagai hadits, rasulullah mengisahkan berbagai mengerikannya siksa kubur.

Suatu saat rasulullah melewati dua kuburan dan rasulullah berkata, "Sesungguhnya dua orang sedang di siksa dan keduanya di siksa bukan karena dosa besar" kemudian beliau melanjutkan, "yang satu di siksa karena tidak menjaga dari percikan air seni, sedangkan yang lainnya suka mengadu domba.".

Kemudian rasulullah mengambil pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua bagian, dan kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan.

Kemudian para sahabat bertanya, "Wahai rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?" beliau menjawab "mudah-mudahan diringankan azab terhadap keduanya hingga pelepah itu mengering.".

Allah sengaja tidak membuka alam barzah, sehingga manusia tidak dapat melihat betapa mengerikannya siksa kubur. Namun Allah memberitahukan hal itu kepada kita melalui firman-Nya dan melalui sabda rasulullah.

Di alam kubur malaikat akan bertanya kepada orang-orang kafir dan munafik, "Bagaimana menurutmu tentang rasulullah SAW?" maka orang kafir itu menjawab, "Aku tidak tahu," kemudian malaikat berkata, "engkau tidak tahu? engkau tidak membaca?" kemudian malaikat menghantam wajah orang tersebut dengan palu.

Lalu orang itu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang di dengar oleh seluruh penduduk bumi kecuali jin dan manusia. Rasulullah pernah melihat berbagai macam siksa kubur ketika Mi'raj ke Sidratul Mutaha.

Rasulullah bertanya kepada malaikat Jibril dan Mikail seperti yang diriwayatkan banyak hadits, inilah beberapa siksaan yang di jelaskan malaikat Jibril dan Mikail.

  1. Orang yang di siksa dengan dirobek mulutnya: yaitu orang yang suka berdusta.
  2. Orang yang kepalanya dipecahkan: yaitu orang yang belajar Al-Quran tetapi tidak mengamalkannya.
  3. Orang yang di siksa di dalam bejana api: yaitu adalah para pezinah.
  4. Orang yang berada di sungai darah: yaitu orang yang gemar memakan riba.

Dalam riwayat lain, rasulullah juga melihat kaum yang memiliki kuku dari tembaga, kemudian mereka mencabik-cabik muka dan dada mereka. Ternyata mereka adalah orang-orang yang suka Ghibah dan menjelek-jelekkan orang lain dan menjatuhkan kehormatannya.

Sementara ada wanita yang payudaranya dirobek-robek ular. Rupanya mereka adalah wanita yang tidak mau menyusui anaknya sendiri kecuali karena alasan syar'i.

Agar kita terhindar dari azab dan siksa kubur, hendaknya kita memperbanyak ibadah dan amal saleh agar ketika kita meninggal nanti kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

Semoga artikel ini bisa menjadi renungan untuk kita semua bahwa kematian itu datang secara tiba-tiba. Dan untuk itu, janganlah kita melanggar perintah-perintah Allah. Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang diselamatkan di akhirat nanti. Amin.

0 Response to " Renungan: Sakaratul Maut dan Alam Barzah "

Posting Komentar