ADA seorang lelaki dari warga Madinah yang memiliki saudara perempuan di salah satu sudut Madinah, lalu saudara perempuannya itu sakit, maka dia pun menjenguknya, kemudian saudara perempuannya itu meninggal, maka dia pun mengurusnya dan membawa ke kuburnya.
Setelah menguburkannya dan kembali ke keluarganya, dia teringat bahwa dia melupakan sebuah kantong yang tadi dibawanya, maka dia pun meminta bantuan seorang lelaki di antara teman-temannya.
Keduanya mendatangi kuburan tersebut, lalu membongkarnya kembali, dan mereka berdua pun menemukan kantong tersebut. Lalu lelaki itu berkata kepada temannya, “Bersegeralah, hingga aku dapat melihat keadaan saudara perempuanku.” Lalu dia mengangkat sebagian yang menutupi lahad, ternyata kuburan itu mengobarkan api, maka dia pun segera mengembalikannya dan meratakan kuburan saudara perempuannya.
Lantas dia kembali kepada ibunya lalu berkata, “Beritahulah aku tentang apa yang pernah dilakukan oleh saudara perempuanku.” Ibunya berkata, “Mengapa engkau menanyakan tentang saudara perempuanmu, dia kan sudah meninggal?” Dia pun memberitahu ibunya (tentang keadaan di kuburan).
Ibunya berkata, “Saudara perempuanmu itu suka mengakhirkan shalat, dan tidak melaksanakan shalat dengan thaharah yang sempurna. Dia juga suka mendatangi pintu-pintu para tetangga ketika mereka tidur, lalu menempelkan telinganya ke pintu-pintu mereka, maka terdengarlah pembicaraan mereka.” [1]
Yakni mendengarkan pembicaraan agar bisa menyebarkan hasutan, dan itulah sebab adzab kubur itu.
Imam As-Samarqandi berkata, barang siapa yang ingin selamat dari adzab kubur, maka dia hendaknya menjauhi hasutan dan dosa-dosa lainnya, agar dia terhindar dari adzab kubur dan mudah baginya menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir.
Orang yang suka mengakhirkan shalat saja demikian kondisinya, lantas bagaimana dengan orang yang tidak menegakkan shalat? Ya Allah teguhkanlah hati kami. Kuatkanlah iman kami, agar kami tetap teguh beribadah kepada-Mu ya Ilahi. Dan segala puja dan puji hanya kepada-Mu.
————-
[1] Kisah ini diriwayatkan dari Amr bin Dinar, Ditulis dalam Kitab Tanbih Al-Ghafilin Imam Abu Al-Laits As-Samarqandi, Jilid 1. Hal 93. Pustaka Azzam, 2013.
0 Response to " Jasad Wanita Terbakar Dalam Kubur, Nauzubillahi... "
Posting Komentar