“He, Pret! Ntar berangkat ngampus nebeng, ya?”
“Apa, Su? Nebeng?! Jalan kaki sono… Haha”
Pernah heran gak sih dengan pergaulan cowok yang penuh dengan ejekan dan sarkasme? Mulai dari urusan manggil nama hingga urusan ngejek nama orangtua, pergaulan cowok penuh dengan hal-hal itu. Tapi saat mereka dipanggil dengan ejekan atau saat mereka diejek dalam berbagai macam hal oleh kawan-kawannya, cowok gak pernah marah dan sakit hati dengan ejekan sahabatnya tersebut.
Anehnya, semakin diejek semakin dekat pula pergaulan cowok dengan teman-temannya. Berbeda jauh loh dengan pergaulan cewek yang diisi dengan saling memuji. Kok bisa, ya?
Sadar kan kamu kalau sedari kecil cowok sering banget manggil nama orangtua untuk memanggil temannya. Tapi pergaulannya awet kan?
Dari kecil dulu kami sudah saling menghina! via wiraprasetya.wordpress.com
“Oo… Tarno!”
“Oo… Sumiyati!”
“Kurang ajar lu ngejek nama Ibu gue!”
“Lu duluan yang ngejek nama Bapak gua!”
Buat cowok, sedari kecil kami sudah terbiasa dengan pergaulan yang isinya saling mengejek. Mulai dari mengejek temanmu dengan panggilan konyol sampai mengejek dengan memanggil nama orangtua. Sebenarnya kalau yang memanggil nama orangtua itu gak ada yang salah sih. Tapi dulu saat kecil, kami merasa dipanggil dengan nama orangtua itu merupakan sebuah hinaan. Mungkin karena sedari kecil itu kita sudah terbiasa dengan saling menghina, sampai sekarang pergaulan cowok dengan teman-teman di masa kecilnya masih saja terjaga. Gak percaya? Kalau cowok ketemu teman SD-nya, mungkin sampai sekarang dia masih ingat dan langsung bisa cepat cair dan ketawa-ketawa tanpa butuh waktu untuk sungkan-sungkan dulu.
Pergaulan cowok yang penuh ejekan justru melatih rasa kepercayaan diantara mereka.
Pergaulan cowok itu awet via hipwee.com
“Eh Jingan, lu gak ngampus?”
“Hah? Jingan itu apaan?”
“Lah, gitu aja gak tau. Jingan itu singkatan dari B*jingan”
“Wan Nying!!! Hahahaha”
Karena memang sedari kecil cowok sudah terbiasa dengan saling menghina, kami jadi tak terpengaruh lagi dengan ejekan dan hinaan yang kami alami ketika kami tumbuh dewasa. Ejekan yang sedari dulu kami dapat dari teman-teman mengajarkan kami bahwa ejekan itu tak perlu dimasukkan ke hati. Terbukti dengan meski dalam pergaulannya cowok-cowok sering banget mengejek dengan kata-kata sarkas dan menghina dengan kalimat yang kasar, namun pada akhirnya kami tetap tertawa bersama. Dari situ kami belajar bahwa meski dihina, kami tetap bersahabat. Cowok jadi sadar bahwa hinaan itu sebenarnya adalah motivasi agar kami tak kalah dari yang lain! Yah, meski kalimatnya rada kasar dan sarkas juga sih. Hehe
Dalam pergaulan cewek, saling memuji itu hal yang wajib ada. Buat cowok, kalau mereka saling memuji itu malah jadi aneh dengernya
Ekspresi lu ketika ada temen cowok yang tiba-tiba memujimu viaelisayoonaddict.wordpress.com
“Eh Din, kamu cantik banget pake baju itu”
“Iya? Kamu juga cantik kalau pake warna pink itu”
“Ah, tapi cantikan kamu, Din”
“Enggak, kok. Cantikan kamu, Rul”
*Dan itu terus berlanjut hingga 5 tahun kemudian…
Buat cewek, memuji adalah hal wajib yang harus ia lakukan kepada sahabat-sahabatnya. Hal sesimpel apapun, cewek pasti akan memberikan pujian kepada sahabatnya kala sahabatnya menampilkan sesuatu yang baru. Mulai dari baju sampai warna cat kuku, cewek pasti memuji, terlepas itu beneran bagus atau nggak. Buat cewek, mengejek itu sesama cewek itu hal yang haram! Beda jauh dengan cowok yang lebih haram memuji daripada mengejek. Kalau cowok mengejek temannya, mereka pasti ketawa-ketawa. Tapi kala cowok memuji temannya, satu grup mereka pasti terdiam membisu dan pasti ada yang nyeletuk, “Lu homo, ya?!”, karena memang kedengarannya aneh dan gak pantes cowok memuji cowok. Namun, pergaulan cowok jauh lebih hidup dan jauh lebih awet kan… Hehe :p
Meski demikian, sekalinya cowok memuji temannya, bisa dipastikan pujian itu murni. Bukan karena ada niatan lain
Sekalinya muji, itu pasti murni via taqorrub.com
“Tapi si Oji keren sih bisa kuliah sambil kerja gitu”
“Iya sih. Lu kok bisa bagi waktu gitu sih, Ji?”
Cowok memang tak terbiasa kalau harus memuji teman sesama cowok. Alih-alih mendapat balasan ‘terima kasih’ setelah memberi pujian, yang ada cowok bakal dinyinyirin dan malah dikata-katain kala dia memuji teman cowoknya. Namun itu tidak berarti cowok tak pernah memuji sahabatnya. Justru karena cowok tak pernah memuji dan lebih sering mengejek, pujian yang suatu saat keluar dari mulut cowok untuk sahabatnya adalah pujian yang murni. Tak ada niatan sampingan dalam pujiannya. Berbeda jauh kan dengan pujian-pujian yang keluar dari pergaulan cewek. Di depan mata memuji, tapi di belakang bisa jadi malah saling menghina. Mending juga cowok yang ketahuan menghina tapi disertai dengan tawa pada akhirnya. :p
Meski pergaulan antar cowok itu dipenuhi dengan ejekan dan hinaan, namun ejekan itu tak semata-mata karena cowok itu saling membenci. Justru ejekan dan hinaan itu yang bisa semakin merekatkan hubungan cowok. Meski saling ejek dan hina, tapi justru pergaulan cowok lebih awet kan daripada hubungan cewek-cewek… *peace Hehe :p
0 Response to " Pertemanan Cowok Itu Penuh Makian Tapi Jujur. Pertemanan Cewek Itu Penuh Pujian Tapi Palsu "
Posting Komentar