Jenazah Syahrul si Anak Durhaka Ditolak Sang Ibu dan Keluarga


emuda yang menganiaya ibu dan membunuh ayah kandungnya, Syahrul Alam (25), akhirnya meninggal dunia, Minggu (8/3/2015).
Namun, mayatnya terpaksa dikebumikan oleh pihak RS Polri Bhayangkara, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pasalnya, pihak keluarga menolak memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah yang meninggal di Klinik Mapolres Gowa, di Sungguminasa, Sabtu (7/3/2015) pekan lalu.
Ibu kandungnya, Aminah Daeng Nganne (45), yang masih berduka di BTN Gowa Mas Indah, Kelurahan Bonto-bontoa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, kemarin, tak lagi mengakui Syahrul sebagai anak kandungnya.
Sang ibu menyerahkan sepenuhnya mayat dan proses pemakaman ke pemerintah.
"Ibunya buat surat pernyataan di atas kertas bermaterai, menyerahkan mayat anaknya ke pemerintah," kata Kapolres Gowa Ajun Komisaris Lafri Prasetyo.
Tak satu pun dari pihak keluarga, baik dari ibu dan ayah, yang mau mengakui mayat pemuda yang badannya penuh tato itu.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Gowa, Aipda Isyamsah juga mengkonfirmasikan jenazah Syahrul sudah dikuburkan di Makassar.
"Diurus langsung oleh pihak RS Bhayangkara," katanya.
Syahrul, membunuh ayah kandungnya Nasrun Dg Ngerang (65) Kamis (5/3/2015) malam lalu. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Poliklinik Kepolisian Resort (Polres) Gowa, Sabtu (7/3/2015) lalu.
Setelah meninggal, jazad Syahrul dibawa ke RS Bayangkara untuk divisum.
Hasil pemeriksaan dokter forensik RS Bhayangkara dr Mauluddin Mansyur, menyimpulkan Syahrul meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Ada pembengkakan di jantung. Jantung Syahrul mengalami pembengkakan, paru-parunya juga meradang.
Sementara hasil tes urine, Syahrul positif menggunakan obat penenang jenis psikotropika.
"Dia meninggal murni karena penyakit yang dideritanya. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kami hanya menemukan luka lama," kata Mauluddin.
Selama ditahan sejak Jumat (6/3/2015) Syahrul hanya diam, tak mau makan, dan minum.
Diduga dia mengalami dehidrasi akibat tidak makan dan minum sejak ditahan usai membunuh ayahnya.
Nyaris Dikeroyok
Setelah menyekap dan menyiksa ayahnya, Nasrun Daeng Ngerang (65), hingga meninggal dalam gudang belakang rumah di BTN Gowa Mas Indah, Kelurahan Bonto-bontoa, Kecamatan Sombaopu, Gowa, Kamis (5/3/2015), Syahrul digelandang ke Mapolres Gowa.
Syahrul membunuh ayahnya setelah menampar ibunya.
Aksi Syahrul mengundang amarah warga sekitar. Tetangga ramai-ramai mendatangi tempat kejadian dan bermaksud menghakimi Syahrul.
Tapi Syahrul berusaha melawan dan mengancam warga menggunakan pecahan botol minuman. Polisi kemudian datang dan mengamankan Syahrul.
Sebelum diterungku, Syahrul dirawat di RS Syekh Yusuf, Sungguminasa, karena tangan kanannya terluka kena pecahan kaca.
Saat di RS, puluhan warga tetap menunggu Syahrul untuk melampiaskan amarah. Syahrul dijaga ketat hingga Mapolres Gowa. 

0 Response to " Jenazah Syahrul si Anak Durhaka Ditolak Sang Ibu dan Keluarga "

Posting Komentar